November 20, 2013

Insomnia oh Insomnia...

Insomnia on Insomnia...
Jinyoung of B1A4

Bersyukurlah bagi yang bisa menikmati nyenyaknya tidur di malam hari. Karena di luar sana (dimana??) ada segelintir orang yang tidak bisa menikmati anugerah yang satu itu. Bukan karena mereka ingin atau bukan karena tuntutan pekerjaan.... tapi karena mereka memang tidak bisa. Diantara mereka ada yang baru bisa tidur setelah lewat jam 12 tengah malam, ada juga yang baru bisa tidur setelah lewat jam 2 atau jam 3 pagi, bahkan ada juga lho yang tidak tidur sampai pagi (hasil tanya kiri-kanan). Nah itulah yang disebut insomnia atau secara definitif bisa diartikan sebagai kesulitan memulai dan atau mempertahankan tidur, atau keadaan tidur nonrestorative yang terkait dengan gangguan fungsi di siang hari atau sebagai sinyal dari otak tentang adanya tekanan yang sedang dialami.
Jika seorang wanita memiliki waktu tidur kurang dari 3,5 jam dalam semalam dan kurang dari 4,5 jam untuk pria, maka orang itu bisa dikatakan mengalami insomnia. Penyebabnya macam-macam, mulai dari terlalu banyaknya kadar zat psikoaktif dalam tubuh (seperti nikotin atau kafein), sedang mengalami cedera yang menimbulkan rasa sakit (karena biasanya susah mendapat posisi tidur yang nyaman gara-gara cedera yang dialami), pengaruh hormonal (misalnya menjelang menstruasi atau mendekati masa menopause), sedang mengalami masalah yang menimbulkan kecemasan, stress, dll. Insomnia 1,4 kali lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Insomnia juga meningkatkan resiko kematian sebanyak 15%. Hal ini disebabkan karena orang yang mengalami insomnia pada umumnya terlalu banyak mengkonsumsi obat tidur untuk menambah waktu tidur mereka.

Diantara para insomniacs (sebutan bagi orang yang mengalami insomnia), ada yang bisa melewati waktu-waktu malamnya dengan produktif, misal dengan belajar, membaca buku, mengerjakan tugas-tugas kuliah atau kantor, dan berbagai kegiatan lainnya. Namun disamping itu, ada juga yang tidak melakukan aktifitas sama sekali alias tidak produktif. Tentu bagi para insomniacs jenis kedua, waktu tidur mereka terlewati dengan ke-bete-an. Bisa dibayangkan…ketika semua orang tertidur lelap, para insomniacs jenis kedua bingung dengan apa yang harus mereka kerjakan. Biasanya mereka baru mulai mengantuk menjelang pagi hari, padahal di pagi hari mereka sudah harus memulai aktifitas seperti sekolah, kuliah atau bekerja. Tentu hal ini akan berpengaruh pada kinerja tubuh mereka.

Cara instan untuk mengatasi insomnia memang dengan mengkonsumsi obat tidur, tapiiii....ya itu tadi, penggunaan obat tidur berlebihan, apalagi tanpa petunjuk dokter, dapat meningkatkan resiko kematian (mau??). Menurut seorang pakar psikologi, salah satu cara sederhana untuk mengatasi insomnia yang bisa dilakukan sendiri adalah dengan mendengarkan instrumen suara alam seperti kicauan burung, gemericik air, debur ombak, atau suara-suara alam lain, yang dipadukan dengan musik instrumen bertempo lambat. Kegiatan tersebut dilakukan menjelang tidur sambil merilekskan badan dan melemaskan seluruh otot (emm…sepertinya nikmat bukan? silahkan dicoba!). Sedangkan seorang ulama yang dimintai pendapat mengenai hal ini menyatakan bahwa ketika kita tidak bisa tidur di malam hari, maka rekatkan kedua tangan dan letakkan di depan mulut, kemudian hembuskan surat Al-Falaq, Al-Ikhlas, dan surat An-Nas. Setelah selesai usapkanlah kedua tangan ke wajah diakhiri dengan membaca doa sebelum tidur. Cara yang kedua ini tentu bisa dicoba oleh 'readers' yang muslim. Selain kedua cara tersebut, kita juga sering mendengar cara-cara klasik agar cepat tidur seperti menghitung kambing, menghitung bintang, menghitung setiap detik dari jarum jam, dan menghitung apapun yang ingin kita hitung, dengan catatan tanpa menggunakan kalkulator *eh. Bagi mereka yang mengalami masalah insomnia lebih serius, alangkah baiknya segera berkonsultasi dengan pakar (misal psikolog) yang nantinya akan memberi terapi-terapi khusus seperti terapi kognitif, hipnoterapi, atau meditasi. Namun apapun cara yang dilakukan, semua tidak memiliki  jaminan keberhasilan 100% karena masing-masing orang memiliki tingkat keparahan insomnia yang tidak sama. Selain itu faktor individual differences atau perbedaan individu akan sangat mempengaruhi cepat/ lambat serta tingkat keberhasilan setiap metode. Perbedaan individu ini bisa meliputi faktor genetik, riwayat kesehatan, lingkungan, gaya hidup, ataupun kondisi psikologis. Meskipun begitu, bukan berarti insomnia tidak bisa disembuhkan sama sekali dan hal ini dikembalikan kepada individu masing-masing mengenai cara mana yang akan dilakukan. Tak ada salahnya mencoba salah satu atau bahkan setiap cara sebagai bagian dari usaha untuk mengatasi insomnia yang dialami ^_^

Selamat tidur dan semoga mimpi indah..


Insomnia oh Insomnia...
 -Nichkhun of 2PM-



*tulisan ini mengambil referensi dari News Media tentang insomnia

No comments: